Kamis, 14 Juni 2018

Art Spiegelman: MAUS

Sebelumnya, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439H. Maaf lahir batin :)


  Jika sudah mengenal novel grafis, sudah tentu pernah mendengar Maus by Art Spiegelman. Buku yang pernah mendapatkan Pulitzer (serta penghargaan prestige lainnya) ini menggambarkan kisah perjalanan ayah Art Spiegelman, Vladek Spiegelman, seorang Yahudi-Polandia, pada masa perang dan pendudukan Nazi di Polandia serta beberapa negara lainnya. Saya sendiri hanya pernah mengetahui kisah Auschwitz dari film-film yang saya tonton, disebut secara random, sebesar itu saja yang saya ketahui. Apakah saya mencari tahu? Tidak. Meski saya cukup menyukai sejarah, perang bukanlah topik favorit saya. Jadi sebut saja saya memiliki pengetahuan nol tentang Nazi sesaat sebelum membaca buku ini.


Seberapa banyak kisah ini bercerita?
Saya dapat menyimpulkan, untuk seorang tahanan perang saat itu, kisah ini cukup lengkap disertai data-data aktual. Vladek Spiegelman memberi data yang cukup akurat pada Art untuk diolah. Sebagai seorang tahanan perang dia memiliki akal dan tubuh yang sehat hampir sepanjang waktu meski dalam keadaan lapar (di penghujung cerita Vladek sempat jatuh sakit juga). Dan bagaimana dia bertahan hidup dalam kehidupan yang sulit tersebut mengajarkan sesuatu, "kita harus tahu minimal sedikit dari banyak hal."



Apa yang memukau saya berkenaan buku ini?
Saya tidak tahu apakah dapat disebut terpukau atau tidak. Namun karakter Vladek Spiegelman yang (mungkin tidak kentara) penuh harapan akan segera berakhirnya perang dan bagaimana dia me-menej segala sesuatu (seperti rasio makanan) dan tindakannnya dalam rangka bertahan hidup membuat saya sangat tertarik. Dan kisah yang digambarkan dalam satu buku ini, suatu kisah yang rumit dan panjang namun disederhanakan sehingga saya sebagai pembaca tidak merasa ini kisah yang rumit, bahkan saya dapat mengulang perjalanan Vladek Spiegelman dari awal sampai akhir dalam sekali baca. Jadi tujuan penulis untuk menceritakan kisah ini berhasil, toh seperti dia katakan dalam buku ini, dia hanya ingin menceritakan kisah Ayahnya tanpa mengharapkan hal lain. Dia berhasil.



Apakah menurut saya ada kekurangannya?
Saya tidak merasa yakin akan hal ini, hanya saja buku ini bukan kisah yang cengeng. Yah, itu sesuai harapan saya, namun akan banyak pembaca yang ingin tergerak hatinya saat membaca buku, terutama buku jenis begini. Atau bisa jadi juga, saya yang tidak tergerak untuk.. misal menitikkan air mata. Jadi untuk hal apakah buku ini sensitif atau tidak, sebut saja relatif :)






Bagaimana dengan art-nya?
Hal ini yang telah banyak dibahas oleh book reviewers lain. Ya ya, Art Spiegelman menggunakan tikus untuk merepresentasikan orang Yahudi, kucing untuk Jerman, babi untuk Polandia, rusa untuk Swiss, dll.. Apakah hal tersebut menyimbolkan sesuatu? Saya tidak tahu dan tidak mencari tahu. Sedangkan untuk kepentingan kisah ini, penggunaan karakter binatang sungguh memudahkan dalam membaca buku ini. Serius? Coba baca!




Selasa, 27 Februari 2018

Pengalaman Belanja di Bookdepository Part 2 (Boxset Books)

Seperti saya janjikan sebelumnya, berikut adalah pengalaman belanja kedua saya di Bookdepo. Sebenarnya kali ini saya modal nekat. Setelah bertanya di grup apakah belanja boxset di bookdepo aman, katanya aman. Boxset yang mereka beli tampaknya lebih bagus dari saya, jadi kenapa tidak coba sendiri.

Jadi awal tahun ini saya berkeinginan memiliki boxset classics yang tentu lebih murah ketimbang beli satuan. Dan menimbang penerbitan Penguin (yang katanya) jarang mencetak ulang judul yang sama dalam berbagai edisi, ya tentu saya memilih dua boxset dari Penguin. Itu pun bukan buku2 yang tebal dikarenakan saya tidak merasa yakin dengan kemampuan baca saya. Hehehe..

Jadi karena ini percobaan maka saya coba memesan satu boxset. Boxset yang saya beli adalah Penguin Little Black Classics Boxset, yang terdiri dari 80 judul buku berukuran kecil dan tipis. Sampai saat tulisan ini diturunkan, koleksi buku Little Black Classics ini sudah ditambahkan sebanyak 47 judul, jadi total buku dalam seri ini 127 judul. Tiap buku berisi cerita pendek, snippet cerita, ikhtisar?, atau sejenis itu.. Saya sendiri berencana menggunakan buku ini untuk referensi bahan bacaan.


Berikut detail waktu belanja.
Tanggal pemesanan & pembayaran: 21 Januari 2018
Tanggal pengiriman paket: 24 Januari 2018
Tanggal terima paket: 28 Februari 2018
Ukuran paket: 50x19x13cm
*saya baru menyadari sudah sebulan lebih.. hehe.. kupikir masih tiga minggu

Saya membeli buku paperback lain yang dikirim pada hari yang sama, tiba di tempat seminggu sebelumnya. Berarti waktu pengiriman yang dibutuhkan untuk boxset lebih lama ketimbang pembelian buku satuan.


Paket tiba dengan aman dengan sedikit penyok di ujung-ujung box, namun box-nya sendiri aman. Ketika menonton video youtube, saya pikir boxset ini berat karena kesan youtuber demikian, tapi ternyata tidak.. mungkin karena saya penjual buku, jadi terbiasa mengangkat buku yang lebih berat.. :p




Pembayaran belanja pertama saya menggunakan kartu kredit (pinjaman). Namun dikarenakan adanya unfortunate event, saya tidak dapat menggunakannya. Saya menginginkan boxset ini yang saat itu sedang diskon besar, sehingga saya sempat menanyakan jasa titip bookdepo. Keberuntungan saya saat itu, jastiper-nya agak lama merespon.. saat menanti respon, ada pelanggan yang memberitahukan  alternatif lain yang ciamik banget. Saya dapat menggunakan kartu Jenius BTPN. Apakah kartu Jenius BTPN itu? Kartu tersebut merupakan alternatif kartu yang dapat berperan sebagai kartu debit, kartu kredit, terutamanya untuk transaksi online. Jadi kartu jenius ini ada tiga, yang saya tahu kartu debit dan kartu kredit. Silakan mampir ke web-nya, klik link aja. Untuk transaksi bookdepo, saya dapat menggunakan kartu debit Jenius. Soal pendaftaran kartu ini langsung merujuk web-nya ya, karena saya sendiri masih meminjam kartu Jenius ini saat itu dan belum berniat membuat sendiri. Hehe.. Produk perbankan yang satu ini sesuai dengan pikiran saya. Jadi saya merekomendasikan buat kamu yang suka belanja online tapi nggak mau repot buat kartu kredit :D

Rabu, 24 Januari 2018

Pengalaman Belanja di Bookdepository Part 1 (Paperback Books)

Walau sudah sering memantau website bookdepository dan 1001 cara melakukan pemesanan, saya belum pernah belanja disana, tentu dengan alasan logis.. Saya tidak membeli buku impor. Saya tidak tertarik membeli buku impor. Sampai akhirnya saya mulai membeli buku impor, website ini menjadi salah satu webstore yang tepat dengan dua alasan, harga yang kompetitif dan free ongkir.

Bookdepository ini berbasis di UK, namun pengirimannya dapat dilakukan dari UK, Canada, dan Australia. FREE ONGKIR! Asyik nggak? Kecuali jika nanti ditagih packing ulang oleh pihak POS (untuk random check) dan itu pun biaya-nya hanya 6-7rb saja.

Jadi, pemesanan pertama saya di bookdepository bermodalkan kartu kredit (pinjaman) dan nekat (ada resiko buku nggak nyampe kan). Saya membeli beberapa buku sekaligus, kalau sudah pakai kartu kredit masa beli cuma satu buku (cara berpikir yang aneh :p ). Kemudian saya mendapat email pemberitahuan paket sudah dikirimkan. Saya memesan enam buku dan bookdepo mengirimkan enam buku tersebut dalam enam paket. Iya, enam paket terpisah. Saya order 30 November 2017, dikirim 6 Desember 2017, paket tiba di Bandung tanggal 11, 12, 16 Januari 2018. Tentu saja lengkap dan saya bahagia.. hahaha..

Paket dikirim dalam packing kardus dan amplop ber-bubble (cek foto), berbeda jika membeli buku impor di periplus dimana buku disegel plastik, buku-buku dari bookdepo ini tidak disegel sehingga pinggiran sampul buku agak cacat ketika saya terima. Tapi saya terus menerus membaca mantra "murah ini murah.. masih worthed, masih worthed.." yah pengalaman ini termasuk bagus juga, buku diterima walau ada kekurangan sedikit, namun perbedaan harganya signifikan dengan yang ditawarkan periplus atau seller lain, terkecil hampir 50.000 per buku! Enam buku, minimal saya save 300rb-an. Worthed kan?!



Buku yang saya beli Master Keaton 1-6. Di foto sebelah, Master Keaton 7-12 saya beli di Periplus, tentu masih disegel plastik. Bisa kelihatan kan pinggiran jilid agak mengelupas pada buku 1-6 (klik untuk memperbesar foto). Itu adalah kekurangan yang harus diantisipasi saat membeli buku di bookdepo. Kalau saya kurang suka menerima kondisi buku demikian maka dari itu jika perbedaan harga tidak signifikan, saya tidak mau ambil resiko. Oh ya, buku Master Keaton ini saya beli saat ada promo untuk buku yang bersangkutan. Sudah lebih murah ditambah diskon pula.




Sebelum ini saya sudah pernah impor barang dari China jadi saya nggak newbie banget, yang buat saya deg-degan, bagaimana kondisi buku saat tiba. Jadi kalau soal resiko, saya hitung uang saya hilang sejak melakukan pemesanan. Jadi nothing to lose (biar nggak stres) dan ketika barang tiba kerasa banget super happy-nya. wkwkwk.. Dan kebetulan layanan POS ke tempat saya oke jadi kalau ada masalah yah lagi sial aja. Namun ternyata masih hoki :)

Ini pengalaman belanja saya di Bookdepo untuk pertama kalinya. Menyenangkan dan buat ketagihan. Hahaha.. Saya akan buat posting Part 2 karena saya sudah melakukan orderan lagi, kali ini boxset. Apakah boxset tersebut akan utuh tiba di Bandung? Dan saya melakukan pembayaran tanpa kartu kredit! Bagaimana caranya? Tunggu postingan berikutnya yaa...

Senin, 15 Januari 2018

About Collecting Books

book haul bbw jkt 2017 (1)
Berbeda dengan orang-orang yang saya temui di dunia buku online ini, saya tidak mengoleksi buku. Minimal tidak secara sadar atau sampai saat tertentu tidak lagi mengoleksi buku. Memang saya pernah dua kali berniat mengoleksi novel fantasi namun terkendala pada banyak aspek dari genre ini yang saya tidak sukai seperti I say NO to American fantasy author, yang ternyata buku-buku Amerika inilah yang paling banyak diterjemahkan di Indonesia. Jadi lagi-lagi saya menyerah. Saya menyukai banyak genre tapi tidak pernah menjadi penggila satu genre tertentu.

Baru kemudian sekitar April 2017, saya mulai tertarik dengan buku-buku yang ditawarkan di event Big Bad Wolf Jakarta. Percayalah, tahun sebelumnya saya bahkan tidak tertarik sama sekali dan berpikir.. 'oh wauww.. buku-bukunya mahal bener' -- maklum saya tidak pernah beli buku impor :D

book haul bbw jkt 2017 (2)
Jadi begitulah, ini jalannya.. saya membeli cukup banyak buku di acara itu melalui jastip bbw, kebanyakan buku-buku aneh yang saya tidak perlu (baru menyadarinya setelah acara bbw surabaya 2017), saya tidak menyesalinya toh saya tinggal menjualnya jika sudah merasa memenuhi tempat penyimpanan.









Pengalaman berbelanja di bbw jakarta 2017 itu mengantarkan saya pada FOKUS!
book haul bbw sby 2017 (1)
Akhirnya saya memutuskan untuk fokus pada novel grafis dan komik yang sempat mengisi kepala saya (hasrat ingin memiliki).. Novel grafis.. karena pada dasarnya saya membaca buku (saya sebut benar-benar membaca dan tenggelam dalam dunia saya sendiri) dimulai dari komik. Jadi pada bbw surabaya 2017 kemaren, belanja buku saya didominasi oleh novel grafis.. yay..!! Sejujurnya saya tidak akan tertarik mengeluarkan uang untuk harga retail novel grafis tersebut, bagaimanapun harga novel grafis aduhai..!! Jadi kesempatan untuk mendapatkan novel grafis terjangkau diberikan oleh pihak penyelenggara bbw ini.. Asyiknyaa...!!


book haul bbw sby 2017 (2)
Kenapa saya membuat posting ini? Karena ke depan saya akan menulis tentang buku-buku ini, terutama novel grafis ini.. untuk saya tulis ulang sehingga saya mengingat kesan akan buku yang bersangkutan. Siapa tahu buku-buku tersebut berpindah tangan, setidaknya saya masih memiliki arsip blog untuk dibaca.


Lemah (sepenggal puisi)

apapun yang kamu pikirkan                           apapun yang kamu rasakan
                                                     hentikan
apa yang ada di dalammu         
                                             tidak mengubah yang ada di luarmu
jika hatimu lemah
                               bergerak
latih tubuhmu jika dia lebih patuh
                                                        berhenti menjadi pahlawan jiwamu
                         kau tahu kau bukan

1-15-2018


Art Spiegelman: MAUS

Sebelumnya, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439H. Maaf lahir batin :)   Jika sudah mengenal novel grafis, sudah tentu pe...